Tahukah anda baru-baru ini kita dihebohkan dengan video yang beredar dimedia online,suaranya menyerupai Trompet. Suara ini terdengar ditiga benua dan beberapa Negara. apakah penyebab suara misterius tersebut ? Mari kita simak..
Sejumlah teori diungkapkan oleh para ahli mengenai asal-muasal suara
tersebut bisa terdengar oleh manusia. Dari beberapa teori yang muncul,
analisa ahli Geologi asal Azerbaijan Elchin Khaliov ini mungkin salah
satu yang paling masuk akal.
"Kami telah menganalisis catatan suara tersebut dan menemukan bahwa
sebagian besar spektrum asal suara tersebut terletak dalam kisaran
infrasonik, yaitu tidak terdengar oleh manusia," katanya, seperti
dikutip dari Sott.
Namun apa yang didengar oleh manusia adalah hanya sebagian kecil dari kekuataan sebenarnya dari suara-suara tersebut. Suara tersebut merupakan emisi akustik di frekuensi rendah dalam kisaran antara 20 Hz hingga 100 Hz yang dimodulasi oleh gelombang infrasonik ultra rendah 0,1 Hz sampai 15 Hz.
Namun apa yang didengar oleh manusia adalah hanya sebagian kecil dari kekuataan sebenarnya dari suara-suara tersebut. Suara tersebut merupakan emisi akustik di frekuensi rendah dalam kisaran antara 20 Hz hingga 100 Hz yang dimodulasi oleh gelombang infrasonik ultra rendah 0,1 Hz sampai 15 Hz.
Dalam ilmu geofisika, mereka disebut gelombang akustik-gravitasi yang
terbentuk di bagian atas atmosfer khususnya pada batas atmosfer dan
ionosfer.
"Ada banyak penyebab mengapa gelombang tersebut dapat dihasilkan beberapa diantaranya gempa bumi, letusan gunung api, angin topan, badai, tsunami dan banyak lagi," tambahnya.
Namun senandung suara tersebut skalanya dapat diamati dari segi daerah tertutup dan kekuatannya jauh melebihi fenomena yang didengar oleh kebanyakan orang.
Menurut Khalilov, sumber suara yang banyak didengar oleh beberapa orang itu merupakan manifestasi kuar dan gelombang akustik-gravitasi besar yang memproses energi dalam skala besar.
Proses ini meliputi jilatan api matahari yang kuat dan arus energi besar yang dihasilkan bergegas menuju permukaan bumi dan mendestabilisasi magnetosfer, ionosfer dan atmosfer atas.
Dengan demikian, efek dari jilatan api matahari yang kuat: dampak gelombang kejut dalam angin matahari, aliran sel-sel dan semburan radiasi elektromagnetik adalah penyebab utama dari generasi gelombang akustik-gravitasi.
"Ada banyak penyebab mengapa gelombang tersebut dapat dihasilkan beberapa diantaranya gempa bumi, letusan gunung api, angin topan, badai, tsunami dan banyak lagi," tambahnya.
Namun senandung suara tersebut skalanya dapat diamati dari segi daerah tertutup dan kekuatannya jauh melebihi fenomena yang didengar oleh kebanyakan orang.
Menurut Khalilov, sumber suara yang banyak didengar oleh beberapa orang itu merupakan manifestasi kuar dan gelombang akustik-gravitasi besar yang memproses energi dalam skala besar.
Proses ini meliputi jilatan api matahari yang kuat dan arus energi besar yang dihasilkan bergegas menuju permukaan bumi dan mendestabilisasi magnetosfer, ionosfer dan atmosfer atas.
Dengan demikian, efek dari jilatan api matahari yang kuat: dampak gelombang kejut dalam angin matahari, aliran sel-sel dan semburan radiasi elektromagnetik adalah penyebab utama dari generasi gelombang akustik-gravitasi.
HAARP ?
apa itu HAARP ?
Instrumen terpenting di HAARP Station adalah Ionospheric Research Instrument (IRI), fasilitas pemancar frekuensi radio bertenaga tinggi yang beroperasi di gelombang frekuensi tinggi (HF). IRI digunakan untuk memberi kejut sementara pada sebagian kecil wilayah ionosfer. Instrumen lainnya, seperti VHF dan radar UHF, magnetometer fluxgate, digisonde (perangkat pengukuran ionosfer), dan magnetometer induksi, dipakai untuk mempelajari proses fisik yang terjadi di wilayah kejut tersebut.
Tujuan HAARP
Proyek HAARP bertujuan untuk mengarahkan sinyal 3,6 MW di wilayah 2,8-10 Mhz dalam saluran HF menuju ionosfer. Sinyal tersebut dapat berupa pulsed signal atau continuous signal. Lalu, efek dari transmisi sinyal termasuk recovery period dapat ditangkap oleh instrumen seperti VHF dan UHF radar, penerima HF dan kamera optik. Menurut para peneliti HAARP, hal ini akan mengembangkan penelitian atas proses dasar alami yang terjadi di lapisan ionosfer yang juga dipengaruhi oleh interaksi surya serta untuk mengetahui pengaruh ionosfer terhadap sinyal radio. Penelitian ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk mengurangi efek-efek yang tidak diinginkan dalam kinerja sistem komunikasi dan navigasi, yang tentunya akan sangat bermanfaat baik dalam sektor publik maupun militer, serta memberikan pengembangan penelitian dan aplikasi teknik di bawah air maupun bawah tanah. Hal ini juga memberikan pengembangan untuk metode komunikasi kapal selam dan metode penemuan kandungan mineral di bawah permukaan bumi. Aplikasi lainnya bisa dalam hal memetakan kompleksitas tanah dan wilayah negara-negara seperti Iran dan Korea Utara. Fasilitas yang dimiliki memang belum bisa menjangkau negara-negara tersebut namun pengembangan alat-alat mobile sangat dimungkinkan. Proyek HAARP berawal tahun 1990 saat Office Naval Research, Angkatan Udara AS dan Universitas Alaska memutuskan untuk membiayai dan menjalankan proyek tersebut. Ada banyak universitas dan institusi pendidikan yang ikut ambil bagian dalam proyek ini, mereka antara lain Universitas Alaska, Stanford University, Penn State University (ARL), Boston College, UCLA, Clemson University, Dartmouth College, Cornell University, Johns Hopkins University, University of Maryland, College Park, University of Massachusetts, MIT, Polytechnic Institute of New York University, dan the University of Tulsa. Spesifikasi proyek HAARP dirancang oleh universitas-universitas tersebut, yang memang terus memberikan peran dalam desain proyek tersebut di masa yang akan datang. Menurut manajemen proyek HAARP, mereka berusaha untuk terbuka kepada publik mengenai aktivitas penelitian mereka. Para ilmuwan dan masyarakat umum diperbolehkan untuk datang ke fasilitas penelitian tanpa penjagaan keamanan ketat. Fasilitas HAARP (menurut situs resmi HAARP) mengadakan open house setiap tahunnya dan dalam waktu tertentu diadakan tur bagi masyarakat umum yang ingin masuk kesana. Selain itu, hasil penelitian di HAARP dipublikasikan diberbagi jurnal penelitian seperti Geophysical Research Letters atau Journal of Geophysical Research yang ditulis baik oleh peneliti dari berbagi universitas maupun oleh para peneliti dari Departemen Pertahanan AS. (Sumber : Wikipedia)
HIPOTESIS
Dari penjelasan diatas dapat dihipotesiskan kalau suara-suara dengungan yang menyerupai terompet tersebut bisa jadi adalah ulah HAARP. Mungkin saja HAARP memiliki proyek baru atau sedang menguji coba proyeknya. Dan perlu kita ketahui bahwa HAARP tidak memiliki publikasi yang transparan tentang proyeknya apakah untuk tujuan sains atau senjata pengendali iklim. Ini hanya sekedar opini bukan bertujuan untuk memberikan prasangka buruk kepada pembaca dan diharapkan pembaca bisa selectif dalam membaca setiap artikel.
Terima kasih.
0 comments:
Post a Comment